Halaman

Sabtu, 25 Juni 2011

Anda atau Karyawan sebagai pemilik bisnis sesungguhnya?

Print Friendly and PDF
Ketika memulai suatu bisnis bisa dimulai dengan hanya diri kita sendiri yang menjalankannya lalu berkembang memiliki sedikit karyawan dan selanjutnya seiring dengan kemajuan usaha memiliki banyak karyawan. Kemampuan tiap-tiap karyawan yang dimiliki tentunya tidak sama, ada yang sudah berpengalaman tetapi ada juga yang belum atau benar-benar baru dalam bisnis yang kita jalankan.Malahan kadangkala karyawan yang memiliki banyak pengalaman tersebut lebih jago atau pintar dalam hal operasional daripada kita yang membuka bisnis.

Tentunya bagi kita yang “merasa punya bisnis” dengan memiliki karyawan yang jago atau pintar dalam operasional sangat diharapkan atau menyenangkan. Berbagai tugas dan target yang direncanakan terasa lebih mudah tercapai. Tak terasa karyawan tersebut menjadi andalan dan membuat kita sangat tergantung serta parahnya kelangsungan bisnis pun ditentukan oleh keberadaannya.
 
Kalau kelangsungan bisnis sangat tergantung oleh karyawan yang berpengalaman tersebut,jadi siapa sesungguhnya pemilik bisnis?Anda yang membuka bisnis atau karyawan tersebut?.Jika sewaktu-waktu karena sesuatu hal,karyawan tersebut meninggalkan bisnis,apakah dengan mudah menemukan penggantinya yang setaraf?atau malahan lama kelamaan kita mesti menutup bisnis yang telah berjalan karena tidak ada lagi yang menggantikannya.

 Inilah pentingnya catatan atau dokumentasi atas segala proses kegiatan bisnis yang dijalankan. Dengan melakukan pencatatan atas segala proses kegiatan untuk mencapai hasil optimal artinya kita menciptakan sistem atas bisnis yang dijalankan dan tidak tergantung pada individu tertentu atau kita pun sebagai pemilik bisnis. Tidak hanya melulu fokus pada laporan keuangan tetapi proses untuk menghasilkan itulah yang penting. Terwujudnya sistem bisnis inilah bentuk investasi yang kita ciptakan dalam bisnis karena dapat disempurnakan, dilakukan berulang-ulang dan hasilnya lebih jelas.

Salam sukses selalu & Utamakan berpikir positif,
Kristiawan

Rabu, 15 Juni 2011

Jangan Buang Uang Anda Percuma Dengan Promosi Alakadarnya…

Print Friendly and PDF
Dear Rekan2 tercinta…
Sebagai seorang pemilik bisnis tentunya kita sering melakukan promosi penjualan.Dengan promosi penjualan atas produk/barang jasa yg kita jual, tentunya kita ingin agar produk/jasa tersebut dikenal dan ujung-ujungnya tingkat penjualan meningkat.Bentuk promosi penjualan yang dilakukan bisa bermacam-macam seperti brosur/flyer, poster, billboard, spanduk, iklan di koran/majalah dsb.

Mengutip kata-kata motivasi Bapak Andrie Wongso bahwa kesuksesan itu tidak datang tiba-tiba atau hanya keberuntungan semata tetapi diikhtiarkan, direncanakan, penuh keyakinan, perlu kerja keras dan ada niat baik. Oleh karena itu,dalam melakukan kegiatan promosi penjualan pun diperlukan perencanaan dan strategi yang matang agar tujuan/target yang diharapkan tercapai dan yang paling penting dilakukan secara efektif dan efisien.

Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa kegiatan promosi penjualan pastilah membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Sebenarnya tidak hanya biaya saja, tetapi waktu yang kita alokasikan untuk berpikir dan melakukan promosi juga perlu dihitung karena sebenarnya kita bisa melakukan kegiatan lain yang mungkin lebih berharga.Jadi apa yang perlu diperhatikan dalam setiap kegiatan promosi penjualan?

Kali ini saya coba untuk sharing jurus ampuh melakukan promosi dengan menitikberatkan pada kata-kata apa yang mesti dicantumkan/dipilih pada brosur/flyer,spanduk,iklan dsb berdasarkan konsep AIDA (Attention, Interest, Desire & Action).Meskipun belum tentu 100% sukses, tapi tetap perlu dilakukan karena kita memerlukan test dan ukur atas promosi tersebut sehingga dapat melakukan perbaikan/penyempurnaan ke depannya. Selain itu, ketepatan dalam penempatan/penyebaran pada target konsumen yang dituju juga berpengaruh pada suksesnya promosi yang dilakukan.

Apa sih AIDA itu?Dalam menyusun kata-kata pada media promosi yang dipilih sebaiknya berisi :
  • A (attention) yaitu upaya menarik perhatian calon konsumen. Disini kita berharap agar orang yang menerima/membaca bentuk promosi yang dilakukan tertarik untuk mengetahui informasi lebih lanjut.Bagaimana bisa tertarik?trik yang digunakan biasanya coba pengaruhi melalui sifat dasar manusia bahwa orang selalu ingin kenikmatan lebih dan tidak ingin mengalami kesengsaraan/penderitaan. Contoh : iklan mengikuti bazzar di Festival Wirausaha Bekasi 2011(www.festivalwirausaha.com) kata-kata yang dipilih sebagai headline Jangan Tunggu Hingga Omzet Penjualan Anda Turun…atau Pastikan Bisnis Anda Dapat Omzet Besar Disini…
  • I (interest) yaitu upaya untuk menambah minat/ketertarikan.Setelah membaca headline kata-kata tentunya orang bertanya-tanya apa bener yang disebutkan tersebut? maka untuk menyakinkan dipilih kata-kata yang berisi fakta-fakta atau keunggulan produk/jasa yang ditawarkan. Contohnya : iklan Festival Wirausaha Bekasi (FWB) 2011 yang diadakan oleh komunitas bisnis TDA Bekasi, kata-kata yang dipilih Kegiatan FWB 2010 dihadiri oleh 1000 peserta dan diliput oleh beberapa media cetak/elektronik ternama…Setelah mengikuti bazzar,peserta diliput usahanya oleh media cetak/elektronik tanpa biaya alias GRATIS…
  • D (Desire) yaitu upaya untuk menambah keinginan atau minat calon konsumen untuk membuktikan dengan melakukan pembelian/pendaftaran. Contoh : iklan menarik peserta FWB 2011 yang diadakan tgl 23-24 Juli 2011 di Mall Bekasi Square. Kata-kata yang dipilih Hanya dengan investasi sebesar Rp 300.000,- Anda akan mengikuti seminar dan workshop selama 2 hari atau Cukup dengan investasi Rp 300.000,- Anda bisa ikut seminar Purdie Chandra,Joe Hartanto,YuswoHady &praktisi2 bisnis terkenal…Hemat Jutaan Rupiah…
  • .A (action) yaitu upaya untuk membuat orang segera bertindak Contoh : iklan FWB 2011. Kata-kata yang dipilih Stand bazzar hanya tersedia 30 stand..Tempat Terbatas…atau  Investasi Peserta hingga 17 Juni 2011 Rp 250.000,- setelah tanggal tersebut Rp 300.000,-…segera hubungi kami  Mofied 08568772926; Bahauddien 0815.9210159; Irfan 0812.9227219; Dhika 0817.6309909
Demikian sharing saya kali ini…dengan harapan selamat mencoba dan terus berkreatifitas dalam pengembangan usaha yang sedang ditekuni saat ini. Semoga bermanfaat.
Salam Sukses Selalu & Utamakan berpikir Positif,

Minggu, 12 Juni 2011

Jika Belum Sampai Titik Terendah…Jangan Harap Bisnis Bisa Sukses

Print Friendly and PDF
Menjadi orang sukses tentunya impian setiap orang dan seringkali kita mengikuti seminar-seminar yang diadakan oleh tokoh-tokoh sukses untuk mendapat inspirasi dan motivasi dari mereka.Rasanya senang sekali mendengar cerita mereka tentang pengalaman atau proses yang dirasakan pada saat menuju kondisi sukses.Bukan kondisi ketika mereka telah menjadi sukses yang dapat dipetik banyak pelajaran berharga tetapi perjuangan dalam penderitaan itulah yang banyak bisa dipelajari.

Tentunya kita semua setuju bahwa hampir seluruh tokoh-tokoh sukses sekarang ini selama perjalanan hidupnya pasti pernah mengalami kesusahan, kegagalan ataupun kesengsaraan. Namun sebagai manusia normal kalau kita bertanya dalam hati masing-masing Apakah kita mau mengalami kesengsaraan/kesusahan/kegagalan?pastilah jawabannya tidak. Apalagi kalau proses penderitaan tersebut memakan waktu cukup lama,siapa yang mau?. Inginnya semua serba cepat/instan dan kondisi yang diinginkan mungkin seperti kata-kata dalam suatu anekdot yaitu muda foya-foya, tua kaya raya dan mati masuk surga.

Bagaimana hubungannya kondisi tersebut diatas dengan kondisi bisnis/usaha yang kita jalankan saat ini?Apakah kita pernah mengalami kondisi yang begitu pahit atau merasa gagal dalam menjalankan usaha? Dan yang paling penting bagaimana respon atau tindakan kita terhadap usaha yang dijalankan ketika sampai pada kondisi tersebut?Tindakan atau respon terhadap kondisi sulit itulah yang membedakan antara ciri seorang entrepreneur sukses dan bukan.

Pernah suatu kali,saya bertanya kepada sahabat sebaya yang telah berhasil dalam bisnis dengan profit milyaran dalam setahun tentang rahasia suksesnya.Dengan berkaca-kaca dia bercerita bahwa jangan lihat kondisi sekarang yang serba menyenangkan tapi aku pernah dalam kondisi yang paling dasar atau sulit dalam kehidupan keluargaku.Aku pernah dilecehkan tapi kemudian aku bersumpah bahwa aku harus berhasil. Dan pada kenyataannya,cerita teman saya ini banyak memiliki kesamaan dengan tokoh-tokoh motivator sukses seperti Andrie Wongso, Tung Desem Waringin dll.

Intinya adalah jangan pernah menyerah dalam mengejar impian sukses meski akan menghadapi kondisi sesulit apapun dalam menjalankan bisnis.Membuka usaha adalah langkah awal seorang entrepreneur dan tantangan selanjutnya membuat atau mengembangkan usaha tersebut sehingga menjadi berhasil.Kondisi paling dasar atau titik terendah bisa jadi merupakan motivasi paling kuat untuk sukses atau berhasil.

Salam Sukses Selalu & Utamakan Berpikir Positif,

Jumat, 10 Juni 2011

Libatkan Perasaan/Emosi Positif Dlm Membangun Bisnis

Print Friendly and PDF Sahabat2 tercinta,
Kadangkala sebagai business owner/pemilik bisnis,kita memperlakukan karyawan dan konsumen hanya sebagai objek/benda.Karyawan diberikan target setinggi2nya dgn tugas sebanyak2nya dan dgn mudahnya menyalahkan karyawan apabila target tdk tercapai.Dan untuk konsumen cukup diberikan pelayanan seadanya karena sangat yakin bahwa produk/jasa yg ditawarkan benar2 dibutuhkan atau sangat bermanfaat ataupun harganya paling murah diantara pesaing dan ujung2nya yg penting saat itu produk/jasa kita laku kejual.

Baru2 ini saya membaca buku Anthony Dio Martin tentang kecerdasan emosi.Disini saya temukan kata2 bahwa kesuksesan seseorang tdk hanya ditentukan oleh IQ (kecerdasan intelektual) tetapi tetapi juga oleh EQ (kecerdasan emosional).Malahan seorang Daniel Goleman menyatakan bahwa 20% kesuksesan seseorang ditentukan oleh IQ dan 80% oleh EQ. Bagaimana teori ini dihubungkan dlm membangun bisnis yg sukses?

Dalam hubungan dgn karyawan,sbg pemilik bisnis kadangkala kita merasa paling pintar karena memiliki strategi atau teori2 bisnis yg jitu dan pasti berhasil jika karyawan mempraktekan itu semua di lapangan.Akibatnya,karyawan diberikan tugas dan target yg setinggi2nya tanpa memperhatikan bagaimana perasaan karyawan menerima semua itu.Apakah karyawan merasa senang/happy atau menjadi beban saat menjalankannya?disinilah pentingnya kecerdasan emosi bagi seorang pemilik bisnis.Seorang pemilik bisnis harus mampu menyelaraskan apa yg menjadi tujuan perusahaan dan apa yg diinginkan oleh karyawan serta bertindak sbg sumber daya bagi karyawannya.Sbg contoh selain gaji pokok,karyawan jg diberikan komisi/insentif bds hasil penjualan dan pemilik bisnis menanyakan & menyediakan apa yg dibutuhkan karyawan utk kelancaran pelaksanaan tugasnya.Hal ini ditujukan agar tercapai pehamanan bersama bahwa pencapaian tujuan mrpkn tanggung jawab bersama antara pemilik bisnis & karyawan shg tdk ada saling menyalahkan dan karyawan tdk merasa bhw hasil kerjanya demi keuntungan pemilik bisnis sepenuhnya.

Dalam hubungan dgn konsumen,cobalah utk libatkan perasaan/emosional atau berikan pelayanan lebih kepada konsumen.Anggaplah konsumen sbg saudara/sahabat dimana kita tdk segan utk meminta maaf atau menerima masukan/kritik apabila produk/jasa kurang memuaskan ataupun selalu berikan layanan2 tambahan.Sbg contoh karyawan bimbingan belajar saya menyediakan jasa antar jemput bagi org tua yg tdk bisa mengantarkan/menjemput anaknya belajar meskipun biaya antar jemput tdk dikenakan atau orang tua saya yg punya minimarket kadangkala memberikan makanan scr gratis utk pelanggan yg membawa anaknya saat berbelanja atau rekan saya yg punya bisnis jual beli printer walaupun cukup besar ttp ia menyediakan waktu utk mengantar printer ke konsumen utk bertemu lgs dgn pembelinya utk menjaga kedekatan emosional atau menjaga kepercayaan/trust.

Demikian tips bisnis kali ini dari saya...mohon maaf kl belum sempurna dan semoga bermanfaat....