Halaman

Jumat, 10 Juni 2011

Libatkan Perasaan/Emosi Positif Dlm Membangun Bisnis

Print Friendly and PDF Sahabat2 tercinta,
Kadangkala sebagai business owner/pemilik bisnis,kita memperlakukan karyawan dan konsumen hanya sebagai objek/benda.Karyawan diberikan target setinggi2nya dgn tugas sebanyak2nya dan dgn mudahnya menyalahkan karyawan apabila target tdk tercapai.Dan untuk konsumen cukup diberikan pelayanan seadanya karena sangat yakin bahwa produk/jasa yg ditawarkan benar2 dibutuhkan atau sangat bermanfaat ataupun harganya paling murah diantara pesaing dan ujung2nya yg penting saat itu produk/jasa kita laku kejual.

Baru2 ini saya membaca buku Anthony Dio Martin tentang kecerdasan emosi.Disini saya temukan kata2 bahwa kesuksesan seseorang tdk hanya ditentukan oleh IQ (kecerdasan intelektual) tetapi tetapi juga oleh EQ (kecerdasan emosional).Malahan seorang Daniel Goleman menyatakan bahwa 20% kesuksesan seseorang ditentukan oleh IQ dan 80% oleh EQ. Bagaimana teori ini dihubungkan dlm membangun bisnis yg sukses?

Dalam hubungan dgn karyawan,sbg pemilik bisnis kadangkala kita merasa paling pintar karena memiliki strategi atau teori2 bisnis yg jitu dan pasti berhasil jika karyawan mempraktekan itu semua di lapangan.Akibatnya,karyawan diberikan tugas dan target yg setinggi2nya tanpa memperhatikan bagaimana perasaan karyawan menerima semua itu.Apakah karyawan merasa senang/happy atau menjadi beban saat menjalankannya?disinilah pentingnya kecerdasan emosi bagi seorang pemilik bisnis.Seorang pemilik bisnis harus mampu menyelaraskan apa yg menjadi tujuan perusahaan dan apa yg diinginkan oleh karyawan serta bertindak sbg sumber daya bagi karyawannya.Sbg contoh selain gaji pokok,karyawan jg diberikan komisi/insentif bds hasil penjualan dan pemilik bisnis menanyakan & menyediakan apa yg dibutuhkan karyawan utk kelancaran pelaksanaan tugasnya.Hal ini ditujukan agar tercapai pehamanan bersama bahwa pencapaian tujuan mrpkn tanggung jawab bersama antara pemilik bisnis & karyawan shg tdk ada saling menyalahkan dan karyawan tdk merasa bhw hasil kerjanya demi keuntungan pemilik bisnis sepenuhnya.

Dalam hubungan dgn konsumen,cobalah utk libatkan perasaan/emosional atau berikan pelayanan lebih kepada konsumen.Anggaplah konsumen sbg saudara/sahabat dimana kita tdk segan utk meminta maaf atau menerima masukan/kritik apabila produk/jasa kurang memuaskan ataupun selalu berikan layanan2 tambahan.Sbg contoh karyawan bimbingan belajar saya menyediakan jasa antar jemput bagi org tua yg tdk bisa mengantarkan/menjemput anaknya belajar meskipun biaya antar jemput tdk dikenakan atau orang tua saya yg punya minimarket kadangkala memberikan makanan scr gratis utk pelanggan yg membawa anaknya saat berbelanja atau rekan saya yg punya bisnis jual beli printer walaupun cukup besar ttp ia menyediakan waktu utk mengantar printer ke konsumen utk bertemu lgs dgn pembelinya utk menjaga kedekatan emosional atau menjaga kepercayaan/trust.

Demikian tips bisnis kali ini dari saya...mohon maaf kl belum sempurna dan semoga bermanfaat....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar